KSBSI.org, Ratusan massa buruh Federasi Serikat Buruh Federasi Serikat Buruh Makanan Minuman Pariwisata Restoran Hotel dan Tembakau (FSB KAMIPARHO) DKI Jakarta, sekitar pukul 10.WIB unjuk rasa di kantor Pusat PT. Kemfood, kawasan SCBD Sudirman, Jakarta Selatan. Aksi ini dilakukan, karena pihak manajemen belum memiliki itikad baik menyelesaikan Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) di perusahaan itu.
Baca juga: KSBSI Mendorong Perubahan UU keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
Mirisnya, ketika massa buruh ini hendak
menyambangi Equity Tower, tempat PT.
Kemfood beraktifitas, pihak kepolisian tidak menginjinkan demo dikawasan gedung
perkantoran itu. Galih, perwakilan pengelola gedung menyampaikan semua pekerja
di Gedung Equity Tower hari ini tidak masuk, karena Work From Home (WFH) untuk
menghindari Covid-19.
Alson Naibaho Ketua DPC FSB KAMIPARHO
mengatakan aksi demo di PT. Kemfood sudah berjalan 2 minggu. Dimulai dari
pabriknya dikawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur dan hari ini di
kantor pusat, kawasan SCBD Sudirman. Dia
sangat kecewa dengan pihak kepolisian yang tak mengijinkan buruh yang
dipimpinnya hendak demo di Equity Tower.
Pihaknya akan terus melakukan aksi demo,
sampai pihak manajemen perusahaan memenuhi segala tuntutan demo. “Kami kira,
aksi demo hari ini kami diterima untuk perundingan. Tapi faktanya, hanya
perwakilan pengelola gedung saja yang menjumpai,” ucapnya, saat diwawancarai di
Jalan Sudirman Jakarta Selatan, Selasa (21/9/21).
Alson menilai bahwa pihak PT. Kemfood telah
melakukan pembongan. Pasalnya, saat melakukan negoisasi, Wakil Kapolsek
setempat mengatakan pekerja di gedung tersebut sudah 1 bulan kosong karena WFH.
Tapi faktanya, pada tanggal 10 kemarin, 3 orang Pengurus Komisariat (PK) FSB
KAMIARHO PT Kemfood masih duduk bersama dengan Nugroho direktur perusahaan
untuk menyelesaikan persoalan tuntutan buruh.
“5 hari yang lalu, waktu pengurus kami
menghantarkan surat pemberitahuan aksi ke perusahaan juga masih bertemu banyak
staf kantor di gedung itu. Jadi kami minta pihak PT. Kemfood harus bersikap
jujur dan bertanggung jawab terhadap penderitaan buruh,” jelasnya.
Aalau merasa dibohongi, pihaknya akan tetap
melakukan perlawanan dan dalam waktu dekat ini akan kembali demo. Termasuk
melakukan unjuk rasa ke Suku Dinas Ketenagakerjaan (Sudinaker) Jakarta Timur.
Karena, dianggap tidak mempunyai keberanian untuk menekan pihak perusahaan bisa
duduk bersama dalam menyelesaikan tuntutan buruh.
“Seharusnya Sudinaker itu mempunyai
tanggung jawab menyelesaikan masalah ketenagakerjaan, tapi kami lihat malah
terkesan lepas tangan. Tidak lama lagi kami akan demo mereka, mendesak
Sudinaker supaya bersikap adil dan transparan,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan M. Horry
Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) DKI Jakarta.
Dalam orasinya dia mengatakan PT. Kemfood sangat bersikap arogan terhadap
buruh. Padahal, sebuah perusahaan bisa berproduksi dan menghasilkan keuntungan
itu tak jauh dari tenaga buruh. Jadi, perusahaan harus memiliki itikad baik
mendengarkan suara buruh.
“Kalau pihak manajemen perusahaan belum
belum memenuhi tuntutan buruh, maka kita akan terus melakukan aksi demo di PT.
Kemfood. Sampai akhirnya mereka menyerah dengan perjuangan kita,” ucap M.Horry.
Sebelumnya, dalam keterangan keterangan
tertulis , FSB KAMIPARHO menyampaikan kronologi awal persoalan sehingga
menimmbulkan aksi demo. Diantaranya
masaah hak serta
kesejahteraan buruh dikurangi, seperti ekstra puding, fasilitas kantin yang
diganti dengan catering.
Kemudia jam kerja dirubah-rubah sesuai
keinginan perusahaan. Hal yang paling disayangkan adalah banyak buruh yang
tadinya anggota dan pengurus serikat buruh mengundurkan diri akibat tekanan dari
perusahaan. Bahkan beberapa orang yang awalnya pengurus serikat dijadikan
General Manager, sehingga keadaan menjadi berubah. (A1)