Edward Parsaulian Marpaung, Kader KSBSI Maju Bertarung Seleksi Komisioner Komnas HAM

Edward Parsaulian Marpaung, Kader KSBSI Maju Bertarung Seleksi Komisioner Komnas HAM

.

KSBSI.org, JAKARTA-Hari ini Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan Dialog Publik untuk melakukan seleksi calon anggota Komnas HAM Republik Indonesia periode 2022-2027. Acara ini diadakan di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022). Edward Parsaulian Marpaung mantan Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) pun ikut dalam uji seleksi tersebut.

Baca juga:  Disela Sidang ILC ke-110, Presiden KSBSI Bertemu Dan Berdialog dengan Sekjen ITUC,

Edward Parsaulian Marpaung mengatakan uji publik calon Komisioner HAM hari ini sangat bagus sekali. Karena banyak pertanyaan dan membahas masalah HAM, terutama tentang masalah kasus intolerasi agama, konflik agararia atau tanah adat, masalah perburuhan dan upaya penyelesaian kasus pelanggaran HAM dimasa lalu.

Dalam dialog tersebut, Edward menyampaikan jika dirinya dipercaya salah satu Komisioner HAM, dia berkomitmen untuk lebih membenahi birokrasi lembaga ini lebih transparan. Serta mendorong penanganan berbagai kasus pelanggaran HAM yang dilaporkan dari masyarakat diselesaikan secara profesional.

“Kinerja dan prestasi dari komisioner dan staf di Komnas HAM juga harus lebih ditingkatkan. Serta harus siap dikritik maupun dievaluasi oleh masyarakat,” ucap Edward saat diwawancarai usai acara dialog.

Kemudian, Standard Operating Procedure (SOP) selama bekerja juga diperkuat oleh semua staf yang bekerja. Mereka juga harus rutin diberikan berbagai macam pelatihan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Termasuk, dalam membangun relasi lembaga, Komnas HAM harus saling berkoordinasi dengan yudikatif dan tetap mengedepankan independensinya.

“Kedepannya Komnas HAM harus lebih mendorong agar negara hadir untuk menyelesaikan berbagai macam kasus pelanggaran HAM ditengah masyarakat,” terangnya.

Selain itu, Edward mengatakan Komnas HAM jangan lagi hanya menyoroti berbagai kasus pelanggaran yang dilakukan oknum aparat negara. Namun harus sudah mulai masuk ke wilayah perusahaan nakal yang selama ini sering bekerja sama dengan oknum pejabat negara melakukan pelanggaran HAM.

“Oknum pelaku bisnis banyak sekali bekerja sama dengan oknum aparat TNI/Polri seperti dalam kasus pelanggaran konflik agraria. Negara tidak boleh diam tapi harus bertindak tegas melawan ketidakadilan ini,” jelasnya.

Kemudian, dia mengusulkan kepada pemerintah agar anggaran operasional lembaga Komnas HAM kedepannya dinaikan. Dia optimis, anggaran bisa dinaikan pemerintah, selama proposal yang diajukan kreatif dan realisti menjelaskannya.

“Saya pikir anggaran operasional Komnas HAM sangat kecil, masih kalah jauh dari lembaga negara lainnya. Padahal, tugas-tugas lembaga ini sangat banyak. Terutama untuk melakukan advokasi dan edukasi HAM kepada masyarakat,” jelasnya.

Menurut Edward, dengan adanya anggaran yang baik, maka Komnas HAM bisa meningkatkan SDM untuk semua staf yang bekerja. Mampu meningkatkan berbagai riset atau penelitian tentah HAM. “ Komnas HAM juga harus mampu meningkatkan jaringannya, menguakan kemampuan lobi dan negoisasi dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM, tapi harus tetap independen,” tandasnya.

Acara dialog publik tersebut dihadiri dari berbagai lemabaga dan organisasi sosial. Selain Edward, calon Komisioner Komnas HAM yang mengikuti dialog adalah Aries Septiono, Anne Friday Syafaria, Jayadi Damanik, Pramono Ubaid Tanthowi, Saulin P Siagian. (A1) 

Komentar