Pembukaan Rakernas FKUI 2022 Soroti Pentingnya Persatuan Buruh

Pembukaan Rakernas FKUI 2022 Soroti Pentingnya Persatuan Buruh

Pembukaan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) tahun 2022 Federasi Kebangkitan Buruh Indonesia (FKUI) di Hotel Golden Boutique Jakarta, pada, Jum'at (02/12/2022). (foto handi)

"Anda, teman-teman FKUI pada khususnya dan Federasi yang hadir adalah kekuatan yang paling berharga untuk mencapai keadilan bagi mereka yang tidak dapat bersuara dan tidak hidup layak."

Baca juga:  Tingkatkan Kesadaran Kritis, DPP FKUI Gelar Pelatihan K3,

KSBSI.ORG, JAKARTA - Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban mengatakan bahwa perjuangan serikat buruh dalam menuntut hak dan mengawal kebijakan pemerintah tidak akan berhasil jika tidak ada persatuan diantara organisasi serikat buruh/serikat pekerja.

Hal itu dikatakan Elly saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) tahun 2022 Federasi Kebangkitan Buruh Indonesia (FKUI) di Hotel Golden Boutique Jakarta, yang dihadiri ratusan anggota dan perwakilan Dewan Pengurus Cabang (DPC) FKUI dari seluruh Indonesia, pada, Jum'at (02/12/2022).

Rakernas FKUI tahun 2022 ini mengusung tema "Membangun Serikat Buruh yang Kuat dan Mandiri" dan yang sedianya akan berlangsung 2-3 Desember 2022.

"Masing-masing Konfederasi maupun Federasi masih menganggap dirinya yang paling hebat dan kuat sehingga tidak mau bergabung dan bersatu dengan serikat buruh lainnya. Padahal kalau serikat buruh serikat pekerja di Indonesia mau bersatu, tidak ada yang berat dalam perjuangannya." jelasnya Elly.  

Elly juga mengatakan Tidak ada kekuatan yang lebih besar dari persatuan, oleh karena itu, Ia menginginkan serikat buruh di Indonesia untuk bersatu dengan tidak memelihara perpecahan terus menerus.

"Anda, teman-teman FKUI pada khususnya dan Federasi yang hadir adalah kekuatan yang paling berharga untuk mencapai keadilan bagi mereka yang tidak dapat bersuara dan tidak hidup layak." ungkap Elly.  


Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Umum FKUI Marihot Nainggolan mengatakan bahwa, serikat buruh yang kuat adalah serikat buruh yang lahir dari bawah dan didanai oleh anggotanya.

"Inilah tempat kita, terutama untuk para pengurus DPC dalam melahirkan motivasi bagaimana membangun serikat buruh yang kuat dan mandiri, serikat buruh yang tidak ketergantungan dari dana bantuan, melainkan serikat buruh yang kuat dari dananya sendiri." katanya. 

Untuk itu kita perlu pemikiran, ide dan gagasan dalam membangun FKUI ini, agar lebih mendorong perekrutan anggota, sehingga organisasi akan semakin besar dengan dana anggotanya.

Marihot menekankan agar pengurus DPC dapat mengemban tugasnya secara profesional, Ia juga mengaku bahwa pengurus DPC FKUI 80 % adalah advokat sehingga selain profesional dibutuhkan juga kemandirian dalam berorganisasi.

Marihot berharap para pengurus DPC dapat menjadi serikat buruh yang kuat dan mandiri, karena mereka rata rata seoarang advokat, dan tentunya mereka profesional. Oleh sebab itu menjadi tantangan sendiri bagi FKUI untuk tetap menjadi pemikiran dalam mendorong serikat buruh yang lebih kuat dan mandiri. (RED/HTS/MKJ)  


Komentar