Bahas Rencana Program Kerja 2024, KSBSI Kumpulkan Federasi Afiliasi

Bahas Rencana Program Kerja 2024, KSBSI Kumpulkan Federasi Afiliasi

Agenda rencana program kerja KSBSI 2024 di gelar di Sentul, Bogor, Senin-Rabu (19-21/02/2024).

Gambaran program kerja yang ada di KSBSI untuk tahun 2024 diantaranya terkait isu dialog sosial, perubahan iklim, pengupahan dan jamsos, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Tunjangan normatif, PKb.

Baca juga:  Uji Tuntas Hak Asasi Manusia, Transisi yang Adil, dan Digitalisasi Adalah Inti dari Program di Asia,

KSBSI.ORG, SENTUL - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menggelar agenda Rencana Program Kerja 2024 bersama federasi afiliasi serta para koordinator program mitra internasional. Agenda rencana program kerja KSBSI 2024 tersebut dibuka langsung oleh Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban di Sentul, Bogor, Senin (19/02/2024).

Gambaran program kerja yang ada di KSBSI untuk tahun 2024 diantaranya terkait isu dialog sosial, perubahan iklim, pengupahan dan jamsos, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Tunjangan normatif, PKb.

"Tentang program kerja KSBSI pada tahun ini, nanti akan dijelaskan lebih lanjut oleh temen temen korrdinator program sesuai dengan permintaan mitra internasional atau funding." kata Elly Rosita Silaban saat menyampaikan kata sambutan sekaligus membuka acara rencana program kerja KSBSI.  

Elly berharap kepada federasi afiliasi untuk berperan aktif dalam mengikuti agenda rencana program ini. Pasalnya agenda ini sangat penting dalam merancang kemajuan organisasi khususnya membangun kapasitas organisasi dan anggota federasi.

"Karena kekuatan KSBSI ini terletak di anggota federasi, apalah artinya konfederasi tanpa federasi yang merekrut dan mengadvokasi anggotanya." jelas Elly.   

Sementara itu, Emma Lilefna Deputi Bidang Program KSBSI dalam kesempatan yang sama lebih menjelaskan terkait implementasi program khususnya tentang isu pengupahan yang akan bekerja sama dengan mitra internasional (WSM) dalam 5 tahun kedepan.

 "Target untuk pengupahan diantaranya 250 perusahaan menerapkan struktur skala upah di tempat kerja, 15.500 anggota serikat memiliki penegetahuan yang baik tentang upah, peningkatan UMP minimal 25%, 25 PKB berisikan implementasi struktur skala upah termasuk didalamnya perepmuan pekerja formal dan informal serta isu perubahan iklim." ungkap Emma.

Dengan target tersebut diharapkan akan tercipta 250.000 buruh mendapatkan upah yang baik dengan kondisi kerja yang baik (30% woman 70% man). Anggota dewan pengupahan bertambah menjadi 26 orang (sebelumnya 198 menjadi 223)

"Peningkatan jumlah anggota serikat dan peningkatan jumlah pembayaran iuran tentunya wujud dari target tersebut jika terimplementasi dengan baik." ucap Emma.

Agenda penyusunan rencana program kerja KSBSI ini rencananya akan berlangsung selama 2 hari kedepan, dimana koordinator mitra internasional yang ada di Indonesia akan menjelaskan dengan detail terkait rencana maupun implementasi dan target program kerja setahun maupun dalam 5 tahun kedepan.   

(RED/Handi) 


Komentar