KSBSI.org, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-38 dan 39 yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa (26/10/2021) di Brunei Darussalam, sepakat mengesahkan lima rekomendasi deklarasi yang meliputi berbagai bidang, mulai dari kesehatan hingga perubahan iklim. Pengesahan lima dokumen rekomendasi tersebut dibacakan oleh Sultan Hassanal Bolkiah selaku Ketua ASEAN dan ditandatangani oleh pimpinan sembilan negara Anggota ASEAN (minus Myanmar) dan Sekjen ASEAN.
Baca juga: Ini Penjelasan Sekjen DPP FSB KAMIPARHO Tentang Konvensi ILO No. 183 Tentang Perlindungan Maternitas, Vonis Hukuman Penjara Terhadap 5 Jurnalis Vietnam Mendapat Kecaman , Sempat Ditunda, Bulan Ini Kongres ke VI FPE KSBSI Siap Dilaksanakan, Sempat Ditunda, Bulan Ini Kongres ke VI FPE KSBSI Siap Dilaksanakan,
Kelima rekomendasi deklarasi tersebut yakni pertama, Bandar
Seri Begawan Declaration on the Strategic and Holistic Initiative to Link ASEAN
Responses to Emergencies and Disasters (ASEAN SHIELD). Kedua, ASEAN Leaders’
Declaration on Upholding Multilateralism. Ketiga, Terms of Reference for the
High-Level Task Force on the ASEAN Community’s Post-2025 Vision and the
Roadmap.
Keempat, ASEAN Joint Statement on Climate Change to
the 26th Conference of the Parties to the United Nations Framework Convention
on Climate Change (UNFCCC COP-26). Kelima, ASEAN Declaration on Promoting
Competitiveness, Resilienceand Agility of Workers for the Future of Work.
Menurut Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, ASEAN
Declaration on Promoting Competitiveness, Resilience and Agility of Workers for
the Future of Work atau Deklarasi ASEAN tentang Peningkatan Pekerja ASEAN untuk
Daya Saing, Ketahanan dan Ketangkasan Pekerja untuk Menghadapi Masa Depan Kerja
merupakan dokumen yang diinisiasi Pemerintah Indonesia sebagai dokumen tindak
lanjut dari Keketuaannya pada kerja sama sektor ketenagakerjaan ASEAN.
"Langkah ASEAN yang akan mengadopsi dokumen ASEAN
Declaration on Promoting Competitiveness, Resilience and Agility of Workers for
the Future of Work ini, sebagai salah satu capaian kerja sama sektor
ketenagakerjaan ASEAN, " kata Anwar
Sanusi, dalam Siaran Pers Biro Humas Kemnaker.
Selama keketuaannya pada ALMM periode 2020-2022,
Indonesia juga telah menyusun beberapa agenda aktivitas yang turut mendukung
tema keketuaan serta deklarasi yang diusungnya. "Hal ini tentunya sejalan
dengan kebijakan sembilan lompatan Menaker”, kata Anwar Sanusi.
Anwar Sanusi menambahkan ASEAN Declaration on
Promoting Competitiveness, Resilience and Agility of Workers for the Future of
Work merupakan dokumen output Keketuaan Indonesia pada forum Menteri Tenaga
Kerja ASEAN atau ASEAN Labour Ministers’ Meeting (ALMM) periode 2020 hingga
2022 dalam kepemimpinan Menaker Ida Fauyizah.
"Dokumen Deklarasi telah dibahas negara-negara
anggota ASEAN dan disepakati untuk disahkan oleh para pemimpin ASEAN pada KTT
ASEAN tahun 2021 ini", ujar Anwar Sanusi
Deklarasi ASEAN menekankan pada pembangunan
ketenagakerjaan ASEAN yang berfokus pada manusia (human-centred approach) untuk
beradaptasi pada perubahan transformatif revolusi industri 4.0 dan tantangan
yang diperburuk oleh pandemi COVID-19 bagi dunia ketenagakerjaan di kawasan.
Dengan Deklarasi ASEAN tersebut, para kepala negara
ASEAN mengamanatkan masing-masing Menteri Tenaga Kerja di kawasan untuk
mengimplementasikan Deklarasi dengan cara meningkatkan produktivitas tenaga
kerja, merevitalisasi pasar kerja, dan juga memastikan penerapan kerja layak di
ASEAN.
Para pemimpin ASEAN juga turut tekankan pengembangan
Indeks Produktivitas Tenaga Kerja ASEAN sebagai mekanisme yang dapat digunakan
dalam mengukur dan mendukung kapasitas negara anggota ASEAN dalam meningkatkan
produktivitas angkatan kerja. (Red)